Kira-kira konsep team building seperti apa yang layak untuk disajikan untuk rombongan yang memiliki profil peserta mayoritas merupakan top leader dari beberapa perusahaan ? Pengalaman Jemari yang satu ini bisa menjadi sebuah rujukan bagi kamu yang memiliki kebutuhan sejenis.
Dalam event Rapat Kerja IFG selama lima hari di Yogyakarta, pada hari keempat dialokasikan waktu selama satu hari penuh untuk kegiatan team building yang bertujuan membangun engagement yang kuat antar peserta rapat kerja. Uniknya, karena IFG adalah sebuah BUMN yang merupakan holding dari beberapa BUMN dibidang industri keuangan, maka peserta dalam kegiatan ini adalah para Direksi, Komisaris dan senior manager dari anak-anak perusahaan IFG seperti Asuransi Jasa Raharja, Askrindo, Jamkrindo dan lain-lain. Merancang konsep team building dengan profil peserta di level seperti tentu membutuhkan perhatian khusus dan dengan kempetensi yang relevan.
Karena event induknya diselenggarakan di Yogayakarta, maka Jemari menempatkan sesi team building di sebuah desa wisata yang berada di kawasan Gamplong, Yogyakarta. Jemari memiliki startegi dalam merancang konsep team building untuk peserta rapat IFG ini dengan memberikan porsi aspek inteligensia lebih besar daripada aspek kemampuan fisik karena dalam keseharian kerja, peserta dengan profil seperti lebih banyak mengedepankan kemampuan konseptual sebagai kompetensinya.
Sudah tahunan, di indonesia, kegiatan team building memiliki konotasi yang identik dengan program outbound. Dan biasanya rangkaian program outbound dimulai dengan sesi ice breaking. Begitu pula dengan konsep team building yang satu ini. Sekuen programnya juga diawali dengan sesi pencair suasana yang bertujuan sebagi mind setting agar seluruh peserta mampu mempersiapkan dirinya dengan baik untuk involve dalam seluruh rangkaian program.
Tidak dipungkiri bahwa aktifitas ice breaking selayaknya mampu menghadirkan suasana fun. Namun jangan lupa, ice breaking bukanlah justifikasi untuk menganak-anakkan orang dewasa. Ice braking yang fun juga tetap harus smart, apalagi untuk profil peserta yang setara dengan top leader di perusahaan. Memperhatikan hal tersebut, Jemari mengimplmentasikan ice breaking khas kreasi Jemari yang mengkombinasikan harmonisasi gerak dan lagu dalam konsep team building khusus para eksekutif ini
Setelah terbentuk kelompok-kelompok yang beranggotakan kurang lebih 15 orang, soliditas dari masing-masing small group menjadi konsentrasi yang disokuskan terlebih dahulu. ini karena di tahap berikutnya, setiap kelompok akan mengemban misi-misi yang harus diselesaikan. Battle game antar kelompok menjadi media untuk mencapai tujuan tersebut. Dan (lagi) harmonisasi gerak dan lagu dijadikan jenis battle game yang dipilih.
Soliditas small group yang telah terbentuk menjadi bagi kelompok yang bersangkutan untuk menuntaskan misinya. Dalam konsep team building yang direncanakan, penyelesaian misinya dilakukan di salah satu arera yang berada di desa wisata Gamplong. Menggunakan sepeda onthel, tiap kelompok menuju lokasi masing-masing, Implikasinya, setiap kelompok akan mengeksplorasi desa wista terlebih dahulu.
Dalam proses mengeksplorasi desa wisata, small group menemui pengalaman baru. Rute eksplorasi membutuhkan small group singgah pada beberapa UKM lokal. Selain berinteraksi dengan pengusaha UKM lokal, peserta di small group juga berkesempatan merasakan business process UKM lokal seperti menenun, membatik dan lainnya
Tibalah di lokasi yang dituju. Dalam konsep tam building ini, tiap kelompok kecil mengemban misi membuat duplikasi potongan film pendek yang merupak film indonesia jadoel yang telah terkenal. Seluruh peralatan syuting dan kostum telah disiapkan tim Jemari. proses editing akan dilakukan oleh tim editor Jemari. Layaknya sebuah tim sinematografi, small dituntut melakukan pembagian peran kerja sesuai kebutuhan dan juga perencanaan kerja yang baik agar target kerja bisa terpenuhi sesuai timeline
Hasil kreasi tiap kelompok akan diproses paska produksinya oleh tim edior Jemari. Disesi malam harinya, sebuah gala dinner bertemakan movie award diglar di Candi Tirtoraharjo sebagai puncak program dari konsep team building berbasis sinematografi ini. Selain makan malam bersama, suguhan utamanya adalah pemutaran film hasil produksi masing-masing kelompok. Plus awarding "ala-ala" setival film dihadirkan juga untuk memberikan apresiasi kepada yang terbaik. Dan seperti biasa sesi ini benar-benar ptjah. jadi pas memang kalau disebut puncak program