top of page

Kemenkeu Gelar Seminar Keuangan Di Bali


seminar keuangan

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan Dan Risiko Kementerian Keuangan RI menggelar sebuah seminar keuangan bertajuk Creative & Innovative Financing Forum pada tanggal 10 Oktober 2018 di Bali. Seminar keuangan ini merupakan salah satu side event dari WB IMF Annual Meeting 2018 yang berlangsung lebih sepekan di Bali. Kurang lebih 250 orang pemangku kepentingan di kalangan DJPPR Kemenkeu menghadiri seminar keuangan yang diadakan di Ungasan Bay View Hotel & Conference, Bali.


seminar keuangan

Seminar keuangan yang mengangkat dua topik diskusi ini dibuka oleh Luky Alfirman, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan Dan Risiko Kementerian Keuangan RI. Dalam sambutan pembukanya di seminar keuangan ini, Luky Alfirman menyampaikan bahwa berbagai alternatif skema pembiayaan pembangunan infrastruktur telah dikaji dan diperkenalkan oleh Pemerintah untuk meyakinkan sektor swasta dan lembaga keuangan dapat turut berpartisipasi dalam pembiayaan infrastruktur. Kementerian Keuangan kemudian memperkenalkan pembiayaan kreatif dan inovatif dalam mendukung pembangunan infrastruktur, salah satunya melalui skema pembiayaan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).


seminar keuangan

Ada dua topik diskusi yang diangkat dalam seminar keuangan ini, yaitu kebijakan pembiayaan infrastruktur dan pembiayaan infrastruktur sektor pariwisata. Dalam “Creative and Innovative Financing Forum”, turut hadir sebagai narasumber antara lain yaitu Direktur Penyusunan APBN Kunta Wibawa, Direktur Pengelolaan Dukungan Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur Freddy Saragih, Plt. Direktur Pembiayaan Syariah Loto Srinaita Ginting, Direktur Keuanngan PT Jasa Marga Donny Arsal, Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Hiramsyah, Ketua APPI Ludwig G. Rieder, dan Kepala Subdirektorat Mitigasi Risiko Lembaga Keuangan dan Instrumen Mitigasi Risiko Fajar Hasri Ramadhana.


seminar keuangan

Melalui forum ini, pembiayaan kreatif dan inovatif diharapkan juga mampu mendukung pengembangan sektor pariwisata, mengingat sektor pariwisata ini tercatat sebagai sektor jasa yang memberikan kontribusi terbesar dalam peningkatan devisa. Salah satu fokus Pemerintah dalam pengembangan sektor Pariwisata salah satunya upaya pemulihan pariwisata di Lombok pasca bencana gempa bulan Juli lalu. Dirjen PPR menyampaikan bahwa meskipun saat ini Indonesia menjadi tuan rumah agenda Annual Meeting IMF-World Bank Group 2018, kepedulian kepada korban dan wilayah terdampak bencana di Lombok tetap menjadi perhatian bersama.

50 tampilan
Artikel Terkait
bottom of page