Bagi event / kegiatan yang diselenggarakan secara periodik berkala tiap tahun, menggali ide-ide dan gagasan konsep baru menjadi sebuah PR tersendiri bagi penyelenggaranya. Karena bila diimplementasi konsep yang itu-itu saja maka akan menurunkan minat partisipasi dari peserta kegiatannya. Akhirnya tim kepanitiaan menghadapi tantangan tersendiri untuk menemukan gagasan baru yang diferensiatif dalam penyelenggaraan event tahunan tersebut.
Nampaknya seperti itu yang terjadi dalam panitia kegiatan pengembangan kapasitas ( capacity building ) di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan ( balitbangkes ) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Inovasi konsep menjadi kebutuhan tambahan dalam penyelenggaraan Capacity Building Balitbangkes di tahun ini. Kenapa demikian ? karena kegiatan ini berulangkali diselenggarakan hampir setiap tahun. Konsep baru menjadi hal yang sangat dperhatikan karena muatan kegiatan dapat tersampaikan dengan efektif melalui konsep yang menarik. "kalo tiap tahun konsepnya relatif sama, jadi gak menarik dan peserta pasti cenderung bosan dan gak antusias", papar salah seorang tim panitia internal balitbangkes.
Menumbuhkan nilai-nilai litbang dalam kemajemukan merupakan tema penyelenggaraan capacity building Balitbangkes RI di tahun 2017 ini. Internalisasi budaya kerja Balitbangkes menjadi objektif dalam kegiatan yang diikuti oleh 160 orang pegawai negeri sipil di lingkungan kementerian kesehatan ini yang juga mengikuti pengambilan sumpah PNS. Selama setengah hari kegiatan, internalisasi budaya kerja Balitbangkes dilakukan melalui workshop dan paparan dari pimpinan dan pejabat kepegawaian Balitbangkes RI. setelah sessi paparan inilah, konsep-konsep menarik rancangan konsep internalisasi yang disusun oleh Jemari Tiga Sinergi mulai digulirkan dalam sessi-sessi berikutnya.
Jemari Tiga Sinergi memang telah menggulirkan beberapa konsep capacity building yang unik dan menarik namun tetap fokus pada objektif dan sasaran yang dituju.
Selanjutnya, internalisasi budaya kerja diimplementasikan melalui kegiatan-kegiatan dengan pendekatan experiential learning. Dalam beberapa program capacity building di beberapa institusi pemerintahan, experiential activity melalui kegiatan kesenian tradisional Indonesia yang dikemas ala kekinian cukup diminati peserta. Beberapa kesenian tradisional Indonesia yang sarat dengan proses kerja tim dijadikan media untuk menggali nilai-nilai yang memiliki relevansi dengan budaya kerja Balitbangkes. Sebenarnya yang disasar adalah dinamika kelompok yang terjadi dalam proses "melakukan" kesenian tradsional Indonesia tersebut. Dinamika kelompok yang muncul kemudian akan diarahkan pada bahasan budaya kerja balitbangkes RI. Sehingga tiap peserta akan belajar melalui nilai-nilai yang muncul dari pengalamannya dalam proses ber-"kesenian" tersebut.
Ringkasnya, media ini belum pernah dilakukan dalam program capacity building sebelumnya. "Unik dan berbeda. Kita jadi gak bosan dan antusias banget ngikutinnya", ujar Indra Setiawan, Ketua panitia internal capacity building balitbangkes.
Tak ketinggalan pula, Jemari tetap mempertahankan unsur rekreasional dalam konsep capacity building program. Kebetulan, Sambi Resort yang menjadi akomodasi terpilih untuk kegiatan yang diselenggarakan pada 1-4 Februari 2017 ini dekat dengan kawasan Merapi yang punya paket wisata menarik berupa perjalanan wisata lava, maka lava tour ini pun dikemas menjadi kegiatan petualangan rekreasional untuk tetap menjadi media internalisasi budaya kerja Balitbangkes. Kenapa rekreasi ? Simple saja, ada suasana yang fun & enjoy dalam sebuah rekreasi. dalam suasana itulah muatan kegiatan disampaikan dengan "renyah"
Sebuah misi kolaborasi dari seluruh kelompok-kelompok yang dibentuk berupa pembuatan video klip lagu bernuansa ke-Indonesiaan yang kuat menjadi medianya. Seluruh kelompok bertugas melakukan syuting dengan background musik lagu Rayuan Pulau Kelapa. Hasil syuting seluruh kelompok langsung di-edit oleh Tim multimedia Jemari untuk ditayangkan di sessi berikutnya.
Proses pembuatan video klip Rayuan Pulau kelapa ini memang telah diimplementasi dalam beberapa event klien Jemari. Unsur-unsur ke-Indonesiaan sengaja di-insert dalam kegiatan "outbound" rancangan Jemari. "Biar pada inget kalo negeri kita ini kaya dan indah", ungkap Jaung, Direktur Jemari Tiga Sinergi. Jaung yang kebetulan bertindak sebagai program designer capacity building Balitbangkes melanjutkan, "Kalo kita sadar bahwa negeri kita ini kaya dan indah, moga muncul kesadaran buat ngejagain. jadi ngapain kita berantem dan berkonflik terus ?"