Bromo merupakan satu dari sekian banyak destinasi untuk di datangi.
Membawa partisipan bersepeda, memasuki taman nasional bromo tengger semeru adalah hal dalam memberikan kepuasan.
Sekitar 36 partisipan dari jakarta, mulai memasuki kawasan taman nasional pada sore menjelang malam. Dengan antusias yang tinggi, setibanya di hotel, sepedah langsung di unloading, di lanjutkan makan malam di penginapan.
Saat itu suhu di bromo mencapai sekitar 6-12 derajat celcius, seperti tak sabar seluruh partisipan langsung menuju lokasi tempat pengambilan gambar, tanpa memperdulikan dingin. Setelah sarapan dan seluruh partisipan berkumpul, perjalanan di mulai dengan memasuki area berpasir, dengan sedikit koordinasi untuk menentukan titik kumpul, lalu partisipan mulai berpencar mengambil jalur masing masing dgn tujuan kawah bromo. sekitar 2 jam telah puas berfoto, perjalanan di lanjutkan menuju bukit “teletabis”.
Menikmati tanjakan sesaat, tapi loading evakuasi tetap tersedia. Teh hangat merupakan pelepas lelah sesaat. Perjalanan di teruskan dengan masuk ke dalam hutan kawasan bromo. Perjalanan saat ini lebih banyak “rolling” naik dan turun bukit. Debu yang berhamburan justru menambah eksotisnya perjalanan.
Setibanya tiba di penginapan, partsipan mulai di bagikan kamar dan segera membersihkan diri. Sementara sepeda di cek satu persatu oleh teknisi.
Hari kedua di awali dengan pergi bersama ke gn batok untuk melihat matahari terbit. Setelah itu sarapan dan di lanjutkan bersepeda memasuki kawasan hutan tutur welang. Trek idaman yang di dominasi turunan panjang. Sekitar 3 jam bersepeda, akhirnya tiba di finis. Rasa puas sangat tergambar di wajah para partisipan...